Surat Misterius

 

 

 

 4 Surat Misterius yang Masih Jadi Misteri - Citizen6 Liputan6.com

Brakkkkk.

            “Raaaaaaaaaaa...surat itu muncul lagi!” seloroh Renata alias Rere langsung masuk tanpa salam.

            “Salam dulu napa non,” ujar Sinyoto alias Sinyo santai tak memalingkan muka sedetik pun dari buku yang dibacanya.

            “Weiss sini-sini...pingin baca surat itu lagi. Setelah sekian lama baru muncul lagi tuh surat,” langsung kuraih surat ditangan Rere. Begitu surat sudah ditanganku para anggota klub langsung mengerumuni diriku. Mereka ingin segera tahu juga. Penasaran tingkat tinggi.

 

Dear Renata,

Suaramu datang lagi di mimpi-mimpiku. Entahlah, meskipun wajahmu tak tampak tapi aku yakin itu suaramu. Engkau mengajakku berkeliling ke taman yang begitu indah dengan berbagai bunga. Sepertinya aku belum pernah kesana tapi suasana taman itu juga tak asing. Engkau tahu wahai Renata, bunga Melati disana sangat menawan dan harum. Kertas dan amplop ini pun aku lumuri aroma Melati.

Sudahkah kau menebak siapa diriku? Jika kau dapat menemukanku maka kau akan tahu tujuan aku menulis surat ini.

Tertanda,

 

Lelaki Penyuka Melati

 

 

 

 

            “Aaaah...singkat banget suratnya. Tidak ada petunjuk baru lagi juga,” dengusku kesal.

            “Padahal kita sudah menunggu surat kedua ini selama sepekan,” gumam Rere yang tak kalah penasaran karena surat itu tertuju untuk dirinya.

            Sejak pekan kemarin akhirnya kami mengerjakan suatu kasus. Iya kasus pertama sejak klub ini terbentuk. Klub misteri yang digawangi oleh lima pelajar dan baru berusia tiga hari. Tiga pelajar diantara adalah aku, seorang pelajar perempuan. Aku, Rere dan Cantika. Dua pelajar lainnya adalah Sinyo dan Firman, pelajar laki-laki. Oh iya aku dan Rere, kami kembar identik. Identik sekali, hanya beberapa orang saja yang jeli yang bisa membedakan kami berdua. Teman-teman disekolah mudah mengidentifikasi kami karena nama dada yang terpasang di jilbab kami.

            Klub misteri yang kami bentuk bukan bagian kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Kami berlima disatukan di ruangan perpustakaan. Seringkalinya saat istirahat atau jam pelajaran kosong kami bertemu di perpustakaan dan beberapa kali duduk di meja yang sama di pojok ruangan. Minat baca buku kami hampir sama. Kami menyukai buku dengan cerita detektif yang penuh dengan misteri. Buku-buku tentang penyelidikan dan detektif tak banyak di perpustakaan. Oleh karenanya kami sering bertukar buku satu sama lain. Setelah itu obrolan berlanjut dengan membahas buku yang sudah dibaca. Tentunya saat berdiskusi kami pindah tempat. Tempat yang lebih nyaman dan logistik terpenuhi. Kami berlima biasa mojok di warung Pak Suud. Ditemani teh manis dan gorengan sangat membuat kami betah.

4 Surat Misterius yang Masih Jadi Misteri - Citizen6 Liputan6.com

Rully Semangat